Bendahara Umum Pusat Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Dr. Makki
menuturkan sekitar 40 persen penderita Tuberculosis (TB) atau TBC
belum terdeteksi dan terobati. Padahal satu orang penderita bisa menularkan
kepada 10 orang.
Menurutnya, untuk
pengobatan penderita TBC diperlukan waktu cukup lama yaitu: tahap pertama minum
obat secara rutin selama enam bulan. Tahap kedua melalui suntikan setiap sehari
selama dua bulan dan sisanya selama enam bulan dilanjutkan dengan cara minum
obat. “Biasanya, orang suka malas ke dokter untuk berobat. Jangan anggap
enteng, batuk sampai dua minggu tak berhenti dengan berdahak sampai
keluar darah, disertai penurunan berat badan itu merupakan tanda awal
penyakit TB. Kondisi ini banyak di temukan di Depok, apalagi masih ada 40
persen penderita TB yang belum ditemukan dan diobati,”ujarnya
Ia mengkalim telah bekerjasama dengan lembaga Internasional dalam menanggulangi dan menekan angka penderita TBC, khususnya di Kota Depok.
PC NU Depok telah memiliki 24 kader tersebar di dua Kecamatan. Bahkan kader telah menemukan 11 pasien penderita TB."Artinya Dengan pengobatan dan pengawasan kepada 11 pasien tersebut bisa menurunkan angka penularan sebanyak 110 orang,"jelasnya.
Namun demikian, Makki mengakui masih banyak kelemahan dalam mencari kader. Seperti di Kecamatan Limo jumlah penduduknya mencapai 91.600 jiwa, namun hanya memiliki 12 kader. Untuk itu, sosialisasi dan partisipasi warga sangat dibutuhkan. Tujuannya, agar penyakit ini tidak terus menyebar. NU juga turut serta peduli pada masyarakat di bidang kesehatan."Apalagi per 100 ribu orang terdapa 107 penderita TB. ini yang perlu kita waspadai,”paparnya.
Sebelumnya, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail menyabet rekor MURI dalam mengerahkan penyuluh TB terbanyak 6.845 orang dari berbagai kalangan. Jumlah penderita Tuberculosis (TB) atau TBC di Depok bertambah 283 orang dalam waktu tiga bulan di tahun 2013. Sehingga Pemerintah Kota Depok bertekad untuk menekan jumlah pertambahan penderita TB. Upaya itu dilakukan dengan cara memperbanyak tenaga penyuluh yang sekaligus bertugas untuk melakukan surveillance TBC ke seluruh pelosok kota berpenduduk sekitar 1,8 juta jiwa. Depok tercatat menjadi kota diurutan ke-19 terbanyak penderita TB. Dinas Kesehatan Depok mencatat, baru ada 656 penderita TB yang diobati dari 1.980 orang diduga menderita TB. Wali kota melakukan terobosan dengan mengerahkan tenaga penyuluh TB terbanyak se-Indonesia mencapai. “Kami menggandeng berbagai kalangan dari para kader Pos Pelayanan Terpadu, guru, mahasiswa, siswa sekolah sampai TNI dan Polri agar semua peka melakukan deteksi dini terhadap penderita yang harus segera mendapat pengobatan supaya sembuh,”ujar Nur.
Ia mengkalim telah bekerjasama dengan lembaga Internasional dalam menanggulangi dan menekan angka penderita TBC, khususnya di Kota Depok.
PC NU Depok telah memiliki 24 kader tersebar di dua Kecamatan. Bahkan kader telah menemukan 11 pasien penderita TB."Artinya Dengan pengobatan dan pengawasan kepada 11 pasien tersebut bisa menurunkan angka penularan sebanyak 110 orang,"jelasnya.
Namun demikian, Makki mengakui masih banyak kelemahan dalam mencari kader. Seperti di Kecamatan Limo jumlah penduduknya mencapai 91.600 jiwa, namun hanya memiliki 12 kader. Untuk itu, sosialisasi dan partisipasi warga sangat dibutuhkan. Tujuannya, agar penyakit ini tidak terus menyebar. NU juga turut serta peduli pada masyarakat di bidang kesehatan."Apalagi per 100 ribu orang terdapa 107 penderita TB. ini yang perlu kita waspadai,”paparnya.
Sebelumnya, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail menyabet rekor MURI dalam mengerahkan penyuluh TB terbanyak 6.845 orang dari berbagai kalangan. Jumlah penderita Tuberculosis (TB) atau TBC di Depok bertambah 283 orang dalam waktu tiga bulan di tahun 2013. Sehingga Pemerintah Kota Depok bertekad untuk menekan jumlah pertambahan penderita TB. Upaya itu dilakukan dengan cara memperbanyak tenaga penyuluh yang sekaligus bertugas untuk melakukan surveillance TBC ke seluruh pelosok kota berpenduduk sekitar 1,8 juta jiwa. Depok tercatat menjadi kota diurutan ke-19 terbanyak penderita TB. Dinas Kesehatan Depok mencatat, baru ada 656 penderita TB yang diobati dari 1.980 orang diduga menderita TB. Wali kota melakukan terobosan dengan mengerahkan tenaga penyuluh TB terbanyak se-Indonesia mencapai. “Kami menggandeng berbagai kalangan dari para kader Pos Pelayanan Terpadu, guru, mahasiswa, siswa sekolah sampai TNI dan Polri agar semua peka melakukan deteksi dini terhadap penderita yang harus segera mendapat pengobatan supaya sembuh,”ujar Nur.